Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahun merupakan salah satu hari yang paling utama sepanjang tahun. Bahkan dalam madzhab Syâfi’i disebutkan bahwa jika ada orang yang mengatakan: "Isteri saya jatuh talak pada hari paling utama", maka talak tersebut jatuh pada hari Arafah. (Syarah Shahih Muslim karya an-Nawawi 3/477)
Keistimewaan hari ini berdasarkan pada dalil umum dan khusus. Dalil umum yaitu hadits Ibnu Abbas Radhiallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ. فقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
"Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada hari-hari yang sepuluh ini". Para sahabat bertanya: "Tidak juga jihad di jalan Allah?. Nabi Shallallahu alaihi wasallam menjawab: "Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun". (HR. Bukhari: 969 dan At Thirmidzi: 757)
Maksudnya adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang merupakan rangkaian hari paling utama sepanjang tahun. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan: "Siang hari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, dan malam sepuluh hari terakhir Ramadhan lebih utama daripada malam sepuluh hari pertama Dzulhijjah". (Al Fatawa Al Kubra: 2/477)
Hadits ini menunjukkan disyariatkannya memperbanyak amal saleh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan hari Arafah termasuk di dalamnya.
Adapun dalil khusus yang menunjukkan keistimewaan hari Arafah di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Allah Membebaskan Manusia Dari Neraka
Sebagaimana Aisyah Radhiallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
"Tidak ada hari di mana Allah Azza wa Jalla membebaskan hamba dari Neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?'." (HR. Muslim: 1348)
Maksudnya, tidak ada yang mendorong mereka untuk meninggalkan negeri, keluarga dan kenikmatan mereka (untuk menunaikan ibadah haji) kecuali ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan pencarian ridhanya. (Al Mufhim - Syarah Shahih Muslim: 5/178)
2. Doa di Hari Arafah Adalah Doa Terbaik
Abdullah bin Amr Radhiallahu anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syaiin qadir". (HR. At Thirmidzi: 3585)
3. Wukuf di Arafah Merupakan Rukun Haji Yang Paling Pokok
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ditanya oleh sekelompok orang dari Nejed tentang haji, maka beliau Shallallahu alaihi wasallam menjawab:
الْحَجُّ عَرَفَةُ
"Haji itu adalah (wukuf di) Arafah". (HR. At Thirmidzi: 889, An Nasa’i: 3016 dan Ibnu Majah: 3015)
Maksud hadits ini adalah bahwa wukuf di Arafah merupakan tiang haji dan rukunnya yang terpenting. Barang siapa meninggalkannya, maka hajinya batal (tidak sah), dan barangsiapa melakukannya, maka telah sah hajinya. (Al Fathur Rabbani: 2/23, Tuhfatul Ahwadzi: 3/540)
4. Puasa Hari Arafah Memiliki Keutamaan Yang Besar
Puasa sehari di hari Arafah (9 Dzulhijjah) menghapuskan dosa dua tahun, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Qatadah Radhiallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
"Puasa hari Arafah aku harapkan dari Allah menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya". (HR. Muslim: 1162)
Demikianlah, dalil-dalil ini cukup untuk menunjukkan keistimewaan hari Arafah. Tidak hanya untuk para jamaah haji yang di hari itu memiliki agenda wukuf di Arafah, kaum Muslimin yang lain juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendulang pahala dan ampunan dari Sang Maha Pengampun. Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan karunia-Nya kepada kita. Amiiin..
Sumber: almanhaj.or.id