Konflik antar tetangga kerap muncul dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak jenis konflik dengan beragam dampak mulai dari tidak lagi bertegur sapa sampai tindakan berbahaya yang berujung saling gugat di pengadilan. Salah satu faktor pemicunya konflik tetangga dikarenakan adanya perubahan prilaku masyarakat.
Baca Juga : Beberapa Hal Yang Menyebabkan Naik Turunnya Harga Mata Uang Crypto
Konsep Hidup
Konsep tentang masyarakat modern yang hidup di kota metropolitan itu 120 tahun lalu sudah diprediksi oleh ahli sosial, semua daerah yang tadinya bukan kota, sekarang menjadi kota bahkan diprediksi sekitar 2045 75% kota-kota tersebut akan menjadi kota metropolitan. Dan istilahnya adalah mereka orang-orang yang hidup digerakan oleh fikirannya bukan oleh perasaannya. Jadi segala sesuatu dihitung berdasarkan contoh konflik tetangga untung rugi, jadi tidak lagi menggunakan perasaan yang biasanya lebih mengedepankan empati.
Banyaknya Terjadi Konflik Antar Tetangga
Seperti konflik dengan tetangga yang terjadi di Penjaringan Rawa Bebek, Jakarta Utara. Terlihat dari rekaman CCTV seorang tetangga tega menyiramkan cairan yang diduga bensin kesalah satu rumah tetangganya di kawasan permukiman padat.
Aksi yang terekam CCTV tersebut dikarenakan konflik antar tetangga dapat diselesaikan setelah kedua belah pihak pelaku HA tidak menyukai tetangga tersebut. Atas aksinya ia ditangkap pihak kepoilisian dan dijerat dengan pasal 178 KUHP tentang kerusakan barang dan melakukan pembakaran yang disengaja dan terancam hukuman 12 tahun penjara.
Penyebab Terjadinya Di Konflik
Tidak saling mengenal antar tetangga dan tidak saling faham serta tidak peduli, maka sikap tidak peduli ini yang menjadi pangkal persoalannya. RT dan RW sebagai pemerintah terendah di masyarakat juga berperan penting untuk mejaga kerukunan hidup di masyarakat. Pimpinan tertinggi di wilayah mereka ini sebenarnya yang diharapkan memainkan fungsi sosial dengan sangat kuat, sebab merekalah pimpinan yang sangat dekat dengan warga.
Namun tidak semua RT ataupun RW bekerja sebagai tokoh pemersatu masyarakat maka tugas RT dan RW sekarang untuk merekatkan kembali dengan aktifitas kearifan dengan tanda kutip semua kenal menjadi kenal. Mudah-mudahan jika kenal maka hubungannya konflik dalam tetangga tidak lagi transaksional.
Tips Mengatasi Konflik Dengan Tetangga
Sejumlah langkapun bisa digunakan untuk mencegah terjadinya konflik antar tetangga, mulai dari berdiskusi atau komunikasi secara terbuka dan jujur. Jangan lupa pilih lokasi yang nyaman agar dapat menyelesaikan masalah, gunakan kepala dingin. Ini dapat konflik di tetangga membantu mengendalikan emosi sehingga dapat membantu menangani masalah.
Menjadi pendengar yang baik seperti memberi kesempatan pihak lain untuk mengutarakan permasalahan yang dirasakan. Serta saling memafkan dengan begitu masalah akan cepat terselesaikan. Cari solusi bersama, solusi terbaik adalah solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satu pihak.
Baca Juga : Fenomena Salah Jurusan Yang Terjadi Pada Mahasiswa Indonesia
Terapkan prinsip empati dan kerjasama seperti cobalah untuk memahami perasaan dan masalah tetangga, dengan begitu konflik bisa diminimalisir. Dalam kehidupan bermasyarakat konflik memang sulit dihindari, namun bukan berarti tidak memiliki solusi. Hilangkan sangka dan prasangka karena kita hanya manusia biasa yang salah dan lupa.