Dugaan pelecehan perempuan di transportsi umum kembali terjadi, korban yang merasa dirinya direkam video secara diam-diam oleh pria paruh baya saat berada di kereta komuter line kecewa. Lantaran petugas kepolisian tidak mampu memberikan perlindungan pelecehan seksual terhadap perempuan yang memadai atas kasus yang menimpanya.
Baca Juga : Begini Reaksi Warga Solo Ditinggal Gibran ke Istana
Peristiwa dugaan pelecehan perempuan di kereta ini terjadi pada selasa 16 Juli 2024, korban yang naik kereta di stasiun Duren Kalibata menuju Jakarta Kota berangkat. Ketika mengetahui bahwa dirinya direkam menggunakan kamera hp secara diam-diam oleh seorang pria paruh baya.
Polisi Tidak Bisa Berbuat Banyak
Insiden ini diketahui oleh petugas kereta api, dan pelaku bersama korban diperiksa oleh security kereta di stasiun Jakarta Kota. Berikutnya korban besrta pihak keluarga dibantu security stasiun Jakarta Kota memproses kejadian pelecehan terhadap perempuan ini ke kantor Polisi.
Namun dari ketiga kantor Polsek yaitu Polsek Taman Sari, Polsek Menteng, Polsek Tebet hingga Polres Jakarta Selatan dan pihak kepolisian kabarnya tidak bisa berbuat banyak untuk memproses kasus ini. Salah satu alasannya adalah petugas belum menemukan unsur tindak pidana untuk menjerat pelaku.
Pengakuan Pelaku
Permintaan maaf telah dilakukan oleh pelaku yang bernama Hendra Galuh yang berumur 52 tahun yang bekerja sebagi kuli kasar dan tinggal di Menteng Atas dan mengakui tindakan yang dilakukan oleh dirinya tersebut. Pelaku pun bersedia jika mengulangin melakukan kasus pelecehan seksual perempuan terhadap perbuatan tersebut akan diproses ke ranah hukum.
Korban Dugaan Pelecehan
Kondisi Dea yang merupakan korban dari dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Hendra Galuh. Dan kronologi kejadian yang dialami oleh Dea sendiri yang menurutnya dari tengah perjalanan di kereta dari Stasiun Manggarai Ke Stasiun Cikini memang kasus pelecehan perempuan sedang duduk disebrang pelaku. Dea sendiri mengetahui hal tersebut dari petugas KAI yang sudah selesai bertugas dan tidak diketahui pelaku.
Baca Juga : Ratusan Guru Honorer di Jakarta Dipecat Mendadak
Setelah Dea yang menjadi korban pelecehan tersebut diberi tahu oleh petugas KAI tersebut pelecehan seksual perempuan mengaku mengalami syok dan ketika di pergoki pertama kali sang pelaku juga sempat mengelak dan melakukan perlawanan kepada petugas KAI yang sudah di pergoki tersebut. Namun setelah hp pelaku diperiksa dan diketahui bahwa memang ada 1 video yang tengah merekam Dea tanpa sepengetahuaanya.