Banyak Anak Jalani Cuci Darah

Mendapati banyak anak kecil menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta, Heru lalu mengunggah vidoe wawancara seorang pria dengan pelajar SMA berusia 18 tahun yang mengaku sudah 4 tahun melakukan Hemodialisa di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan.

Penyebab Pelajar Sering Cuci Darah

Sudah Hampir 4 tahun pelajar SMA ini menjalani cuci darah dan selama satu minggu 3 kali melakukan pencucian darah. Hal ini tentu sangat miris mengingat masih di usia yang sangat muda namun telah menjalani terapi cuci darah. Penyebabnya adalah tidak pernah minum air putih dan selalu minum air kemasan dari kecil hingga kini apalagi air kemasan yang dimaksud seperti yang memiliki rasa manis dengan pemanis buatan yang tinggi.

Baca Juga : Tinjau Pembangunan Infrastruktur IKN Serta Kesiapan Jelang HUT RI Mendatang

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah menanggapi tentang fenomena banyaknya pasien anak yang cuci darah. Menurutnya unit dialisis khusus anak belum banyak tersedia di rumah sakit umum, sehingga jumlah pasien cilik yang terapi di RSCM terkesan banyak. Terlepas dari adanya unggahan viral, secara nasional tidak ada laporan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan.

Beberapa penyebab anak mengalami gagal ginjal terminal yakni adanya kelainan bawaan sejak lahir, penyakit lain yang tidak tertangani dengan baik sehingga memicu gangguan ginjal, serta gaya hidup seperti banyak minum manis. Jadi dihimbau kepada orang tua untuk membiasakan anak-anaknya untuk membiasakan minum air putih secara cukup dan disarankan untuk semakin banyak minum maka akan semakin baik.

Konfirmasi Dengan Dokter Spesialis Anak

Mengkonsumsi garam berlebih atau obat tertentu yang berpotensi merusak ginjal juga perlu diwaspadai. Disarankan agar anak-anak sehat maka orang tua harus mengajak anak cukup bergerak atau berolahraga sehingga oragan-organ tubuh terpelihara dengan baik.

Ada sekitar 60 pasien yang mengalami cuci darah dan terbagi menjadi dua yaitu hemodialisis atau cuci darah dengan menggunakan mesin dan ada yang menggunakan perhitungan perut atau CAPD. Dan pada saat ini ada sekitar 30 anak yang mengalami cuci darah dengan menggunakan mesin HD dan sekitar 30 menjalani cuci dari dengan CAPD. Dan saat ini juga sudah ada 37 pasien yang menjalani transplantasi sejak tahun 2014 hingga saat ini.

Jumlah Pasien Realtif Sama Dari Sebelumnya

Dari 60 anak ini apakah mengalami peningkatan atau sama saja seperti sebelumnya dan ini bisa dikatakan relatif sama sebab jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya maka penambahan pasien tidak terjadi. Jumlahnya kurang lebih statis di kurang lebih ada pada 30 orang pasien.

Baca Juga : Dikeluarkan Dari Sekolah Orang Tua Gembok Gerbang Sekolah

Jadi tidak ada penambahan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun jika dilihat dari era 10 tahun sebelumnya memang pasien belum terlalu banyak dan hanya beberapa pasien yang menjalani terapi. Namun hal ini lantaran pada masa tersebut belum terlalu terbukanya layanan untuk pengobatan bagi anak.

By admin