Beberapa tahun belangakangan setiap tahun ajaran baru ada saja berita tentang SD-SD Negeri yang kekurangan murid. Salah satu penyebabnya kalah saing dengan sekolah Swasta, Apa benar begitu? Di tahun ajaran baru ini Dinas Pendidikan di Blora Jawa Tengan sempat melaporkan sejumlah sekolah di wilayahnya hanya mendapatkan murid kurang dari 10 orang.
Baca Juga : Pelecehan Pada Perempuan di Transportasi Umum
Dan ratusan sekolah sekolah negeri lainnya tidak memenuhi kouta rombongan yang jumlahnya 28 orang. Tahun lalu kepala sekolah di Ponorogo sampai menangis karena tidak ada satupun calon siswa yang mendaftar di sekolahnya. Salah satu alasanya karena orang tua lebih memilih memasukan anak mereka ke sekolah swasta atau sekolah yang berbasis agama. Fenomena ini memang tidak terjadi di semua daerah, tapi bukan berarti tidak ada di sekitar kita.
Perbandingan Sekolah Negeri dan Swasta
Berdasarkan data pokok pendidikan di Kemendikbud Jumlah sekolah negeri yang ada di Kabupaten Bekasi sebanyak 316 dan sekolah swasta sebanyak 318, dan untuk di Tangerang Selatan Jumlah sekolah negeri 157 dan sekolah swasta 187. Dan alasan dari para orang tua adalah dari fasilitas yang disediakan oleh sekolah swasta lebih bagus dan untuk kurikulum biasanya pada sekolah swasta memiliki kurikulum tambahan.
Permasalahan umur juga menjadi faktor bagi orang tua yang lebih memilih sekolah swasta ketimbang negeri karena untuk penerimaan siswa baru sendiri sekolah negeri mengutamakan anak yang berusia 7 tahun. Bisa dibawah usia 7 tahun namun harus mengikuti rata-rata minimum yang di tahun itu.
Arti Fenomena Menurut Pengamat
Pada saat sekarang ini “wake up call” juga buat semua termasuk juga pemerintah untuk mulai memperhatikan kualitas SD Negeri kita. Memang masih banyak yang bagus namun tak jarang juga dijumpai yang sudah mulai menurun dan ditinggalkan oleh banyak keluarga. Kebijakan zonasi juga membuat siswa tidak bisa mendapatkan sekolah negeri yang mudah diakses atau diinginkan oleh mereka.
Baca Juga : Jusuf Hamka Menagih Hutang Kepada Negara
Selain itu faktor yang dianggap krusial yakni soal kompetensi guru dan pembinaanya yang berkelanjutan. Sekolah swasta lebih fleksibel mengenai itu, sementara sekolah negeri memiliki keterbatasan seperti soal birokraksi. Alasan orang tua lebih memilih sekolah swasta untuk anaknya memang bisa dipahami. Sebab banyak orang tuan menganggap pendidikan adalah investasi buat anak-anak tersebut.
Upaya Dari Dinas Terkait
Dalam kasus Blora, mengetahui sekolah-sekolah negeri diwilayahnya kalah saing dengan sekolah swasta yang berbasis agama. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora mengatakan mulai pada tahun ini sekolah negeri mengadakan program mengaji, selain itu Blora akan melakukan perbaikan fasilitas dan juga peningkatan kompetensi guru.
Kemendikbud mengatakan dinas pendidikan dan pemerintah setempat bisa menganalisis penyebab sekolah-sekolah negeri kekurangan murid. Termasuk soal apakah benar berkat kehadiran sekolah swasta dan kemudian melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.